Emerald Khatulistiwa

Sunday, October 28, 2012

Wellcome to Indonesia



Indonesia adalah surga khas tropis yang penduduknya terkenal ramah dan suka bergotong royong. Indonesia memang bisa mengklaim sebagai satu-satunya negara di dunia yang terdiri dari ribuan pulau dan mempunyai latar belakang sejarah yang panjang di mulai dari jaman Hindu kuno-kuil Jawa sampai kepada hotel modern mewah yang sekarang banyak bertebaran di kota-kota besar di Indonesia, dan dari gaya hidup zaman batu yang di praktekkan oleh beberapa suku di dataran tinggi Irian Jaya sampai kepada kota metropolis Jakarta yang modern. Hal ini banyak berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia yang menjadi latar belakang berdirinya situs-situs dan peninggalan-peninggalan di Indonesia, sehingga banyak tempat-tempat wisata di Indonesia mempunyai nilai edukasi dan historis yang kaya akan cerita-cerita rakyatnya yang melegenda.

Ini bisa menjadi pengalaman yang menarik untuk wisatawan yang bukan hanya sekedar menikmati keindahan alam atau peninggalan-peninggalan yang ada di Indonesia tetapi lebih dari itu banyak hal-hal yang bermanfaat sebagai sarana pendidikan. Khusus untuk para pelajar, mahasiswa ataupun mereka-mereka yang gemar melakukan penelitian tentang sejarah suatu negara, ini adalah kesempatan untuk belajar mengamati seluk-beluk kebudayaan tradisional, dan untuk melihat bagaimana mereka beradaptasi dengan dunia modern.

Banyak yang datang untuk melihat dan belajar, para Antropolog, seniman, musisi, penulis, dan negarawan dari belahan dunia telah mengunjungi Nusantara Indonesia selama beberapa dekade ini. Sejak akhir 1960-an pariwisata di Indonesia sudah mulai di kenal dan pada tahun 1984 tercatat 600.000 orang asing berkunjung ke Indonesia. Meskipun ini bukan hal yang besar untuk standar internasional, tapi hal ini telah meningkat empat kali lipat selama dekade terakhir dan terus berkembang. Terlebih lagi, pemerintah telah mengumumkan baru-baru ini untuk memberikan prioritas utama yaitu untuk pengembangan pariwisata dalam upaya meningkatkan penerimaan devisa.

Hotel Oranje, salah satu hotel pertama yang di dirikan
pada zaman Hindia Belanda
Pariwasata di Indonesia sebetulnya sudah di kenal sejak jaman Raja Hayam Wuruk, ini berdasarkan catatan dalam buku Nagara Kartagama menyebutkan bahwa Raja Hayam Wuruk pada abad ke 14 di laporkan telah mengelilingi Majapahit dengan di ikuti oleh para pejabat Negara. Ia menjelajahi daerah Jawa Timur dengan mengendarai pedati.


Lalu pada awal abad ke 20, Susuhunan Pakubuwono X di kenal sebagai raja yang sangat gemar mengadakan perjalanan. Hampir setiap tahun beliau mengadakan perjalanan ke Jawa Tengah, sambil memberikan hadiah berupa uang. Dalam tradisi kerajaan Mataram, raja atau penguasa daerah harus melakukan unjuk kesetiaan pada keraton dua kali setiap tahunnya sambil membawa para pejabat, pekerja yang mengangkut logistik dan barang persembahan untuk raja.

Dari sinilah pariwisata Indonesia terus berkembang sesuai dengan keadaan politik, sosial dan budaya masyarakatnya. Kemajuan pesat pariwisata Indonesia sendiri, tidak terlepas dari usaha yang di rintis sejak beberapa dekade yang lalu. Menurut Oka A. Yoeti (1996:24), berdasarkan kurun waktu perkembangan, Sejarah Pariwisata Indonesia dapat di bagi menjadi tiga periode penting yaitu: Periode masa Penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang, dan setelah Indonesia Merdeka.

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia, alam Indonesia yang beriklim tropis banyak mengundang para wisatawan baik dalam negeri ataupun manca negara. Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar terdiri dari 17.508 pulau di mana 6.000 di antaranya tidak di huni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa.

Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lomvok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu di dukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis di Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang di tuturkan di seluruh kepulauan tersebut.

Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga pada tahun 2010 terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah di tetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu empat wakil lain juga di tetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering di kunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dan wilayah ASEAN.

Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Jepang berada di urutan pertama di susul RRC, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari Britania Raya di susul oleh Perancis, Belanda dan Jerman. Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di  bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia di atur oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.


DAMPAK PARIWISATA
Tidak seperti banyak tujuan wisata tropis lainnya, Indonesia adalah negara besar, baik dari segi jumlah penduduk dan luas lahannya. Kehadiran Orang asing hampir tidak signifikan di sebagian besar Nusantara. Bahkan Bali, pulau kecil yang menyerap lebih dari setengah pengunjung bangsa asing, memiliki 3 juta lebih penduduk yang masih berpegang teguh kepada adat istiadat warisan nenek moyangnya dan kehadiran para wisatawan tidak berpengaruh terhadap adat istriadat atau kebiasaan di sana.

Perlu di ingat, ketika anda merencanakan jadwal anda, bahwa ada di Indonesia terdapat banyak tempat-tempat wisata. Tetapi kebanyakan wisatawan paling banyak mengambil jadwal Rute tur terkemuka dari Jakarta melalui Yogyakarta (Jawa Tengah) dan ke Bali, dan mereka melakukannya paling tidak semua karena pemandangannya yang luar biasa dan layanan transportasi yang sangat baik. Padahal sebenarnya banyak tempat-tempat kecil yang sangat menarik tetapi kurang mendapatkan perhatian dari para wisatawan, mungkin karena para wisatawan kurang mendapatkan informasi dari para pemandu wisatanya.

Fasilitas dari biro pemandu wisatawan sekarang sudah banyak kemajuan di banding tahun-tahun sebelumnya, di mulai dari taxi, bus ber ac atau bajaj (khusus untuk Jakarta) yang biayanya murah tetapi anda bisa menikmati bangunan-bangunan pencakar langit di kota Jakarta dengan segala hiruk pikuknya. Setiap ibu kota provinsi dan kota besar kini memiliki setidaknya satu kelas ber-AC hotel dan berbagai akomodasi lainnya. Bahasa, juga tidak lagi menjadi masalah, anda dapat menemukan lebih banyak orang Indonesia sekarang yang mampu berbicara bahasa Inggris dan dengan senang hati akan bertindak sebagai pemandu atau membantu anda dalam membuat pengaturan perjalanan wisata anda.

Sebagai hasil dari semua ini, pengunjung lebih banyak keluar masuk dari kawasan wisata "inti" di Jawa dan Bali ke daerah yang lebih terpencil seperti Sulawesi Selatan Tanah Toraja, Sumatra Utara Danau Toba, tetangga Bali, Lombok, dan Pulau Komodo.

Selamat datang di Indonesia dan selamat menikmati tempat-tempat wisata di Indonesia.

1 comment: